Adab - Adab ketika kita mau makan




Makanan yang kita santap mungkin sudah halal dan thoyyib. Tapi pernahkah memperhatikan adab ketika makan juga?
  • Ingat ya dear, keduanya adalah hal yang tak bisa di pisahkan
  • 1. Membaca Tasmiyah
  • Tasmiyah adalah bacaan "bismillah"
  • Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 
  • “Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”.” (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858. At Tirmidzi mengatakan hadits tersebut hasan shahih)
  • Ibnu ‘Allan Asy Syafi’i rahimahullah mengatakan, “Jika disebut tasmiyah, maka yang dimaksud adalah ucapan “bismillah”. Sedangkan jika disebut basmalah, maka yang dimaksud adalah ucapan “bismillahir rohmaanir rohiim”
  • Setiap hadits shahih tidak disebutkan ucapan tambahan (selain “bismillah”) tapi jika kita terlanjur menyebut bismillahir rohmaanir rohiim pun tidak apa-apa
  • 2. Makan dengan tangan kanan
  • Pasti banyak diantara temen-temen yang suka makan gorengan+cabai. Biasanya itu, orang-orang nyantap gorengan memang pakai tangan kanan tapi nyantap cabainya pakai tangan kiri, sepele sih... tapi perlu juga di perhatikan adabnya
  • Sedikit tips dari Alila😁 jepit gorengannya pakai ibu jari dan telunjuk dan cabainya pakai jari tengah dan jari manis. Ingat yaaa jari-jari tangan kanan
  • Dalam Shahih Muslim disebutkan sebuah riwayat,
  • “Jika seseorang di antara kalian makan, maka hendaknya dia makan dengan tangan kanannya. Jika minum maka hendaknya juga minum dengan tangan kanannya, karena setan makan dengan tangan kiri dan minum dengan tangan kirinya pula."
  • 3. Makan dari luar (pinggir)/yang ada di hadapan
  • Dan dari ‘Abdullah bin Busr Radhiyallahu anhu bahwasanya didatangkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebuah piring, lalu beliau bersabda:
  • “Makanlah dari pinggirannya dan tinggalkanlah (terlebih dahulu) bagian tengahnya (niscaya) akan diberkahi padanya.”

  • Kemudian, Dari Ibnu ‘Abbas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barokah itu turun di tengah-tengah makanan, maka mulailah makan dari pinggirnya dan jangan memulai dari tengahnya.”
  • Hal ini mungkin sudah sangat biasa bagi kita, apalagi saat makan sendiri, tapi karena telah ada larangan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam 2 hadits di atas, kemungkinan maksudnya adalah untuk menjaga keberkahan makanan agar tetap selalu ada dalam jangka jangka waktu yang lama, bukan hanya ini tapi dalam hal tersebut ada suatu adab yang baik, khususnya ketika makan bersama, kitapun tidak makan secara acak
  • 4. Tidak makan sambil bersandar
  • Cara makan yang tidak disukai adalah makan sambil bersandar. Cara makan seperti ini termasuk cara makan orang yang lahap sehingga tidak disukai atau dinilai makruh
  • Jika kita telah mengetahuinya, maka lebih baik kita menghindarinya, tapi dibolehkan bagi seseorang yang tidak memungkinkan makan dengan posisi tegak, misalnya orang yang sedang udzur (sakit)
  • Abu Juhaifah mengatakan, bahwa dia berada di dekat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian Rasulullah berkata kepada seseorang yang berada di dekat beliau, “Aku tidak makan dalam keadaan bersandar.” (HR. Bukhari no. 5399)
  • Al Hafizh Ibnu Hajar menyatakan bahwa bersandar di sini sifatnya umum, tidak dikhususkan bentuk bersandar dengan sifat tertentu.
  • 5. Tidak menjelek-jelekan makanan
  • Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Tidaklah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mencela suatu makanan sekali pun dan seandainya beliau menyukainya maka beliau memakannya dan bila tidak menyukainya beliau meninggalkannya (tidak memakannya).”
  • Ibnu Baththol rahimahullah mengatakan, “Inilah adab yang baik kepada Allah Ta’ala. Karena jika seseorang telah menjelek-jelekkan makanan yang ia tidak sukai, maka seolah-olah dengan ucapan jeleknya itu, ia telah menolak rizki Allah.” 

  • 6. Tidak membiarkan suapan makanan yang terjatuh
  • "belum 5 menit" adalah kebiasaan orang Indonesia saat makanannya jatuh, kemudian memakannya lagi jika tidak kotor, ternyata Rasulullah pun mengajarkan kita untuk seperti itu
  • Dari Jabir bin ‘Abdillah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila suapan makanan salah seorang di antara kalian jatuh, ambilah kembali lalu buang bagian yang kotor dan makanlah bagian yang bersih. Jangan dibiarkan suapan tersebut dimakan setan.”
  • Ingat ya, bagian yang bersih aja, jangan yang kotornya juga ikut dimakan lagi. Karena itu sudah tidak thoyyib
  • 7. Berdoa setelah makan dan mendoakan yang menyajikan makanan
  • Dari Mu’adz bin Anas, dari ayahnya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang makan makanan kemudian mengucapkan: “Alhamdulillaahilladzii ath’amanii haadzaa wa rozaqoniihi min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin” (Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini, dan merizkikan kepadaku tanpa daya serta kekuatan dariku), maka diampuni dosanya yang telah lalu.”
  • Tapi jika hanya mengucapkan “alhamdulillah” setelah makan juga dibolehkan, ini berdasarkan hadits Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,, “Sesungguhnya Allah Ta’ala sangat suka kepada hamba-Nya yang mengucapkan tahmid (alhamdulillah) sesudah makan dan minum”
  • An Nawawi rahimahullah mengatakan, “Jika seseorang mencukupkan dengan bacaan “alhamdulillah” saja, maka itu sudah dikatakan menjalankan sunnah.”
  • Dan jangan lupa mendoakan orang yang menyediakan makanan kita, bacanya “Allahumma ath’im man ath’amanii wa asqi man asqoonii” [Ya Allah, berilah ganti makanan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang memberi minuman kepadaku]

  • 8. Menjilat tangan, kemudian mencucinya

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seseorang diantara kalian makan maka jilatlah jari-jarinya karena ia tidak mengetahui di bagian jari yang manakah keberkahan itu berada.”

Dan dalam riwayat lain dari Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu anhu: “Dan janganlah ia memersihkan tangannya dengan lap, hingga ia menjilat jari-jemarinya.”

Jangan lupa cuci tangan setelahnya, supaya bisa melanjutkan aktivitas lain dengan tangan yang bersih
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika salah seorang dari kalian tidur dan di tangannya terdapat minyak samin (sisa makanan) kemudian mengenainya, maka janganlah mencela kecuali kepada dirinya sendiri.”

Nah, untuk sentap makan siang ini dan makan-makan seterusnya harus di ingat adabnya yaa!

Dikutip instagram @hijabalila #BewareOfYourFood

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel