Sadar bahwa diri kita ini tidak lebih baik dari pada orang lain & kita harus semangat agar menjadi lebih baik


Selama ini kita merasa diri kita itu lebih baik dari orang lain tapi apakah kita sadar bahwa malah mereka lah yang lebih baik kita tidak boleh merasa paling baik atau paling benar, karena manusia ladangnya kesalahan. Jangan sampai kita merasa paling benar dan menjadi orang yang sombong dan tinggi hati terhadap orang lain.


Merendah dirilah dan jadikan rendah diri itu menjadi semangat agar menjadi lebih baik seperti dia tetapi tidak sampai sombong dan tinggi hati atau iri hati. Menjadikan rendah diri sebagai semangat adalah sebuah resiko karena jika kita sampai rendah diri berlebihan maka kita akan seperti itu dan kita malah menjadi malas dan tidak mau melakukan apa apa karena dia lebih baik mana mungkin bisa seperti dia, TIDAKK kita harus semangat dan rendah diri juga menjadikan nitro atau sebagai pendorong agar lebih semangat lagi dalam beribadah maupun aktivitas apapun. berikut adalah cara dari Imam al-Ghazali agar tau diri : 


Lima Cara Untuk 'TAU DIRI' (kenal diri bahwa kita ahli maksiat) dan Menjadi TAWADHU'
Dalam kitab Bidayatul Hidayah, Imam al-Ghazali berkata:
1. Jika engkau melihat orang yang masih muda, maka katakan dalam hatimu, 'Orang ini belum banyak durhaka kepada Allah sedangkan aku sudah banyak durhaka pada Allah. Tidak diragukan lagi orang ini lebih baik dariku'.
2. Jika engkau melihat orang yang lebih tua, katakan dalam hatimu, 'Orang ini sudah beribadah sebelum aku, dengan begitu tidak diragukan lagi bahwa dia lebih baik dariku'.

3. Jika engkau melihat orang alim (berilmu), katakan dalam hatimu, 'Orang ini sudah diberi kelebihan yang tidak diberikan kepadaku. Dia menyampaikan suatu kebaikan kepada orang lain sedangkan aku tidak menyampaikan apa-apa. Dia tahu hukum-hukum yang tidak aku tahu. Maka bagaimana mungkin aku sama dengannya?'

4. Jika engkau bertemu dengan orang bodoh, kurang ilmu dan wawasan, katakan dalam hatimu, 'Orang ini durhaka kepada Allah kerana ketidaktahuannya sedangkan aku durhaka kepada Allah dengan pengetahuanku. Maka hukuman Allah kepadaku lebih berat dibanding orang ini. Dan aku tidak tau bagaimana akhir hidupku dan akhir hidup orang ini'. 
5. Jika engkau melihat orang kafir, maka katakan dalam hatimu, 'Aku tidak tahu, boleh jadi dia akan masuk Islam dan mengisi akhir hidupnya dangan amal kebaikan, dan dengan keislamannya itu dosa dosanya keluar dari dirinya seperti keluarnya rambut dari timbunan tepung. 
Sedangkan aku, boleh jadi tersesat dari Allah (karena ujub memuja diri dan memandang rendah orang lain) dan akhirnya menjadi kafir, dan hidupku berakhir dengan amal buruk. Orang seperti ini boleh jadi besok menjadi orang yang dekat dengan Allah dan aku menjadi orang yang jauh dari Allah'.  
Firman Allah SWT dalam Al-Quran,
“Maka janganlah engkau menilai dirimu lebih suci (dibanding orang lain). Dia (Allah) lebih tahu siapa orang-orang yang bertakwa.” (Surah an-Najm ayat 32)
Allahumma sholli'ala sayyidina Muhammad nabiyil umiyi wa 'ala aalihi washohbihi wasalim




Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel